20.8.16

Membuat Vlog Cantik dengan GoPro

Hampir setahun saya pakai kamera GoPro untuk dokumentasi jalan-jalan saya. Puas banget karena simple, bisa waterproof, dan ukurannya compact super kecil pas banget untuk traveling. Berbeda dengan kamera pocket dan DSLR yang ukurannya lumayan besar dan berat, action cam seperti GoPro ringan dan bisa bikin foto dan video dengan angle yang berbeda dan unik karena bisa diselipin di tempat-tempat aneh.

Tapi sebenarnya kamera kecil itu juga ada kekurangannya. Dikarenakan dia sangat kecil, dia sangat ringan, karena GoPro sangat ringan, semua pergerakan tangan kita akan berpengaruh ke video kamera. Dimana hasil videonya akan lebih shaking. Kalau kamera yang besar, mereka berat, karena berat, tangan kita jadi lebih agak tertahan dan tidak terlalu bergetar. Video pun tidak sebergetar memakai kamera kecil.
Kelebihannya jadi kekurangannya. Hmmm Jadi bagaimana caranya biar video buatan kita bisa mulus kaya video-video profesional atau film-film?

Video yang meninspirasi saya :')


Jawabannya adalah kita harus memakai camera stabilizer / gimbal.

Gimbal untuk GoPro banyak jenisnya Ada yang hanya besi. Ada juga yang memakai mesin. Mesinnya pun ada berapa jenis, ada yang 2 Axis dan 3 Axis. Merk nya juga banyak.

Gimbal untuk Go Pro pertama yang saya beli adalah merk iFootage Hummingbird eGimbal G1 dengan 2 Axis. Kalau lihat reviewnya dia lumayan bagus dan banyak di jual di toko-toko kamera ternama di Jakarta. 

Contoh iFootage tidak sebagus kenyataanya 

Tapi ternyata setelah saya beli dan saya pakai di trip saya, jujur saya tidak merekomendasikan ini. Karena :
  1.  Karena 2 Axis, hasil footagenya masih terlihat shaking. Tidak semulus di video iklannya.
  2. Suara mesinnya ternyata masuk ke dalam footage video. Jadi sepanjang video yang memakai gimbal ini, terdengar suara mesin yang sangat menggangu.
  3.  Power button sangat mudah terpencet dengan tidak sengaja selama di dalam tas. Ketika mau dipakai ternyata batre sudah habis karena selalu on di dalam tas. Batre iFootage menggunakan batre GoPro Hero 3, sedangkan Go Pro saya Hero 4, jadi saya hanya ada 1 batre untuk gimbal iFootage.

Setelah kecewa dengan Ifootage, saya putuskan saya akan membeli gimbal dengan merk lainnya. Ya tetap beli lagi, karena cita-cita saya ingin membuat video mulus ala ala cinematic movie.

Gimbal kedua saya ber merk Feiyu Tech. Dari namanya saja kita bisa tahu kalau Feiyu Tech itu perusahaan dari china. Awalnya saya  ragu, apa barang nya bagus, karena merk china pastinya bikin kita tidak yakin dengan kualitasnya. Sebelum memutuskan membeli, saya online riset selama berbulan-bulan. Ya beberapa bulan. (Karena gamau kecewa lagi hehe). Ternyata hasil review saya  di youtube untuk product review, unboxing, dan juga membaca di forum-forum kamera, Feiyu Tech memiliki review yang bagus. Akhirnya saya putuskan untuk membeli Feitu Tech Gimbal Feiyu Tech G4S dengan 3 Axis untuk GoPro.




Dan saya pun jatuh hati!!!
  1.  Feiyu Tech G4S langsung dapat hardcase. Tidak ada lagi kejadian batre gimbal habis karena kepencet di tas. Horee..
  2. Dikasih langsung 2 batre. Double horee...
  3. Tidak ada suara mesin yang masuk ke dalam video footage
  4. G4S bisa langsung nge charge GoPro dengan batere Gimbal (walaupun saya belum pernah coba ini, tapi menurut saya ini amazing)
  5.   Bisa rotate 360 derajat dengan menggunakan control stick
Travel Vlog dengan iFootage Hummingbird

Video Pertama dengan Feiyu Tech G4S

Video Cantik Cinematic



Vlog Cantik dengan GoPro

Travel Vlog saya sekarang jadi lebih cantik dan semoga bisa terus improve kualitas video saya. Amin!

9.12.15

My Favorite Travel Vlog! The Best Travel Vlog I've Ever Seen!



Love the music
Love the video color
Love how he edit the video
Love the supers
Love the emotion that he captured

Just love it!

4.7.15

JapanTrip #2. Jangan Cuma Cari Promo Budget Airlines



 Somewhere between Jakarta and Osaka

“De, Singapore Airlines ada promo tuh ke jepang. Mama baca di koran”


Nyokap yang selalu support sama rencana liburan anak-anaknya, info ke gw.

Setelah cek di website Singapore Airlines (SQ), promo ke Jepang  500+ USD PP. Berangkat  dari Jakarta  menuju Osaka, pulang dari Tokyo ke Jakarta, transit sebentar di Singapore. Waaah..cuma beda Rp1,5 juta an kalau naik Air Asia di tanggal yang sama.

Mewah banget nih backpacker ke Jepang pakai SQ hahaha...

Tapi gw harus irit waktu, karena total perjalanan cuma 8 hari. Kalau kelamaan di jalan kan sayang. Wish list spot yang mau di datengin juga banyak banget, Itinerary nya 2 hari di Kyoto, 2 hari di Osaka, 1 hari di Nagasaki, 2 hari di Tokyo, 1 hari di perjalanan. Oke! Gw memutuskan naik SQ aja. Ga bakal transit lama-lama kaya naik budget airlines.

Nah masalahnya... limit credit card gw ga cukup buat transaksi beli tiket nya.

Info dari nyokap, kalau kita mau transaksi lebih dari limit, kita bisa transfer dulu kelebihan nya ke credit card kita. Tapi ternyata pas gw telepon Hallo BCA, itu ga berlaku di kartu kredit BCA. Yah sedih deh, karena promo SQ nya besok habis L

Mbak-mbak BCA tiba-tiba tanya, berapa besar transaksi nya? Lalu dia nawarin naikin limit CC gw tapi hanya untuk 3 bulan ke depan. Limit naik sesuai request kita. Gw request untuk naikin Rp3juta (untuk antisipasi kalau gw harus transaksi hotel, dkk). Nanti setelah 3 bulan, limit CC gw akan turun sendiri ke limit awal.

Sebelum gw tutup telepon Hallo BCA nya, limit CC gw sudah naik dan gw bisa transaksi beli tiket Singapore Airlines.

Yeaay!

Thank you BCA for making this trip possible. Thank you promo Singapore Airlines.

And Super thanks to my Mom! 

Flying solo (at Changi Airport)

Tips :

- Harus jeli lihat promo-promo airlines. Jangan cuma budget airlines aja.
- Kalau limit credit card kurang ternyata bisa di naikin untuk beberapa saat 
- Kalau transaksi pakai credit card, bayarnya bisa di jadiin cicilan

28.6.15

JapanTrip #1. Mendadak Backpacking ke Jepang

Sisa cuti gw tinggal 2 hari

Puput, Dinoy, Keple. Gw random samperin mereka waktu mereka meeting itinerary trip backpacking ke Jepang.  Puput, Dinoy udah beli tiket pesawatnya dari setahun lalu. Berangkat hari Selasa, 2 Juni balik ke Jakarta 11 Juni. Total perjalanan 10 hari. Jumlah weekend yang dilewati 2 hari, tanggal merah 1 hari, jadi total harus cuti 7 hari.

Sisa cuti gw tinggal 2 hari.

Unpaid leave 5 hari kalau gw mau ikut. Lumayan impossible. Karena gw tahun ini 2x hari kejepit tanggal merah gw selalu ambil cuti. Pertama sailing trip ke Komodo, kedua trip bareng temen-temen kantor ke Jogja. Semua trip sebelumnya belum lebih dari 2 bulan yang lalu. Ditambah tim gw di kantor cuma berdua bareng atasan. Kalau gw liburan mulu, gw ga tega ga gantian. Karena kita ga boleh cuti berbarengan di hari yang sama.

Aaaaa! Gw pengen banget ikut ke Jepang. Tapi ga bisa kalau ikutin itinerary mereka karena sisa cuti gw tinggal 2 hari.

Gw hanya dengerin aja meeting itinerary ke Jepang mereka.

Awalnya.

Hello Japan! (Sunset at Universal Studio Japan)

















When There Is A Will, There Is A Way!

Akhirnya setelah dihasut oleh mereka dan berembuk tentang itinerary, gw memutuskan ikut. Ahahaha. Tapi berangkat beberapa hari lebih awal, janjian sama yang lain di Osaka, trus pulang lebih cepet. Biar gw bisa dapet 2x weekend. Berangkat 31 Mei, pulang 7 Juni. Total 8 hari.

Jadi pakai sisa cuti 2 hari, tanggal merah 1 hari, weekend 3 hari (minggu, sabtu, minggu), unpaid leave 2 hari. 

Yeaaay! Dari harus unpaid leave 5 hari (ga dikantor 2 minggu). Bisa jadi 2 hari aja (ga dikantor cuma 1 minggu)

When there is a will there is a way! 

Well, Hello Japan!

26.6.15

Let’s start fresh!

Hi to my new blog !

Blog sebelumnya ditulis dari tahun 2009 dari jaman kuliah. Tapi karena terlalu random dari segi alamat blog dan lain-lain nya. So i decided to create a new blog dengan nama panggilan gw "Lala Djais".

Enjoy!